Cerita Dewasa - Saat Handukku Terasa Kendor Dan Akhirnya Penisnya Nyosor

 Cerita Dewasa - Akibat handuk yang mengendor Ayu ML dengan supir pribadinya ketika supir pribadinya dimintai tolong membenahkan kran air dikamar mandinya. Ingin Tahu kelanjutanya para pembaca ??? langsung saja simak cerita dibawah ini !!!

Namaku Ayu aku berusia 29 tahun dan sudah berkeluarga. Aku memiliki satu anak laki-laki yang masih berumur 3 tahun. Suamiku seorang pengusaha sukses namanya Mas Sigit. Dia menikahiku diusia 25 tahun sedangkan dia lebih tua dariku. Ketika menikah aku tidak memandang usia namun aku melihat dari sisi kehidupannya yang sudah mapan.

Cerita Dewasa - Kenikmatan Akibat Handukku Kendor

Dari awal menikah hingga sekarang aku tidak merasakan kekurangan. Rumah mobil dan uang selalu mengalir. Di rumah juga ada pembantu rumah tangga yang mengurus rumah dan anak. Hidupku hanya pergi kesana kemari shopping ke salon dan kemana aja yang aku mau. Suamiku over protective dia selalu melarang aku pergi sendiri karena sebisa mungkin dia mengantar aku pergi.

Aku juga tidak diperbolehkan menyetir mobil. Kemana-mana selalu ada suamiku bisa dibilang dia terlalu sayang sama aku. Apalagi aku terlahir sebagai wanita yang cantik mulus dan sexy. Dia takut aku berselingkuh dibelakangnya, maka dari itu dia bersifat seperti itu. Selama 4 tahun menikah banyak banget aturan yang dia berikan.

Terkadang aku malas dengan aturan itu , tidak masuk akal karena aku selalu saja dilarang bergaul dengan teman. Temanku pun pergi satu persatu meninggalkan aku, ya ulah suamiku selalu saja tidak mengijinkan aku keluar. Yang ngajakin aku keluar pasti kena amarahnya. Entah suamiku beda dengan yang lain super nyebelinnya.

Pernah aku berbohong dengan dia, selalu saja ketahuan. Yang dia inginkan aku di rumah setiap hari hanya nonton tivi dan mengurus anak. Jelas aku boring di rumah setiap hari tanpa hiburan. Sekalinya mau ke salon aja dianterin cuma mau ke indomart juga dianter. Karena sifat hyperprotectiv-nya itu lama-lama membuat aku bosan dan muak dengan sifatnya.

Setiap hari hiburan Cuma diwaktu malam ngeseks dengannya udah itu aja. Rasanya udah mati rasa udah males mau melihat wajahnya. Karena yang digenggam dengan erat pasti akan selalu hilang. Sku berfikiran untuk menyudahi hubunganku dengan mas Sigit namun setelah aku pikir lagi aku enggan. Karena hidup dengannya itu sangat makmur semua tercukupi hanya batin ku yang tersiska.

Suatu hari mas Sigit ada acara di luar kota selama 10 hari. Dia mengajakku untuk ikut namun anakku sakit jadi dia memutuskan untuk berangkat sendiri. Kesempatanku semakin leluasa mau kemana saja tidak ada yang melarang. Ternyata mas Sigit jauh lebih pandai dari aku dia menyiapkan sopir pribadi untuk mengantarku kemana saja.

Anak buahnya namanya Fery dia tangan kanan suamiku. Bukan rejeki lagi karena Fery kepercayaan suamiku kalau ada apa-apa jelas dia lapor sama mas Sigit. Ketika itu suamiku berangkat pagi aku mengantar ke bandara dengan Fery. Setelah menunggu satu jam di bandara akhirnya terbang juga suamiku.

Semoga lebih dari 10 hari dia di sana aku ingin menghirup udara segar tanpa adanya kekanggan dari suamiku. Sepanjang perjalanan aku bercerita keluh kesahku dengan Fery. Dia juga mengetahuinya karena suamiku juga sering cerita bahwa aku diperlakukan sangat over protective. Dan yang paling aku kejutkan Fery mendukung aku dia menyalahkan cara mas Sigit mendidik istri.

Fery yang masih usia 26 tahun itu lebih dewasa dibandingkan suamiku. Fery juga mau diajak kerja sama selama suamiku pergi. Dia aku biarkan istirahat di rumah saja sedangkan aku mulai berkelana. Kesalon ke mall dan kemana saja yang aku inginkan. Rasanya bebas banget seharian ini, namun teman-temanku banyak yang menghindari aku.

Mereka susah dihubungi dan tak ada satu pun yang mau jalan dengan aku. Hari kedua ditinggal suami aku berencana pergi ke mall untuk berbelanja. Aku terpaksa mengajak Fery karena nggak mungkin aku pergi sendirian,

“ Fery anter aku ke mall ya, ” pintaku.
“ oh iya bu, sekarang bu..?, ”
“ iya dong, panggil saja mbak jangan bu…, ”
“ Iya Buk, eh Mbak maksudnya …, ” jawabnya.

Aku lihat Fery hari ini rapi banget dan terlihat ganteng tidak seperti biasanya. Aku dan Fery beranjak pergi meninggalkan rumah. Sesampainya di tujuan aku mengajak Fery menemani ku belanja. Dia pun tidak menolak aku jalan dengan dia berasa jalan dengan brondong. Fery asyik banget orangnya, humoris sering bikin aku tertawa. Ya lumayan lah aku dapat hiburan gratis.

Aku mengajakknya di butik wanita, saat itu aku memilih-milih baju lama banget. Tiba-tiba saja Fery memilihkan untukku dress cantik berwarna hitam namun bahanya sedikit menerawang. Pintar sekali pilhannya, rasanya aku cocok dengan pilihan Fery. Karena cocok aku-pun masuk ke ruang ganti, aku mengaca terlihat cantik sekali aku dengan dres pilihan Fery.

Karena aku merasa canrik, tanpa sadar aku memanggil Fery untuk masuk ke dalam ruang ganti untuk melihat aku. Karena aku minta dia mendekat dan melihat aku dengan mengenakan dress itu. saat itu Fery tampak terkejut melihatku dari kaca karena memang aku terihat sexy dan cantik sekali. Payudara yang montok dan paha mulusku terlihat jelas dengan mengenakan dress itu.

Seketika Fery bengong dan memandangiku dari kaca. Yah mungkin saja dia terkagum-kagum dengan kemolekan tubuhku, hhe. Tanpa sadar tiba-tiba saja dia memegang penisnya,

“ heeyy…. Fer..helloo….heyy…, ” ucapku sembari melambai-lambaikan tanganku di depan wajahnya.

“ Eh Iya mbak, maaf saya bengong gara-gara melihat mbak Ayu cantik dan sexy sekali…, ” jawabnya kaget lalu memujiku.

“ Ah kamu Fer bisa aj deh, Oh iya, terimakasih ya Fer… dress pilihanmu sangat cocok sekali aku pakai.., ” ucapku sambil menggerakkan tubuhku di depan kaca.

Tak lama kemudian Fery keluar akupun berganti baju kembali, dan membayar ke kasir. Karena waktu udah sore aku dan Fery pulang kena macet juga. Mas Sigit menelpon aku berkali-kali, setelah aku jawab dia lega karena aku pergi dengan tangan kanannya yaitu Fery.

Sepanjang perjalanan Fery melirik-lirik aku dan anehnya aku aku merasa sedikit gerogi. Saat itu aku menggunakan rok mini dan kaos ketat warna putih. Dengan pakianitu pahaku yang mulus dan belahan payudara yang montok dilirik oleh Fery sabil dia menyetir. Aku yang duduk bersebelahan dengan Fery saat itu dia puas sekali memandangi kemolekan tubuhku. Karena aku penasarn akupun bertanya,

“ kenapa sih Fer kok kelihatannya dari tadi kamu memandangiku terus, ada yang salah ya sama aku?, ”

“ ee..ee,eeenggak kog mbak, mbak Ayu kok cantik dan sexy sekali yah, saya jadi terpesona deh mbak.., ” ucapnya.

“ aaahhh…masa sih Fer…, ” tanganku sembari mengelus pundaknya.

“ iya mba aku serius, ” jawabnya dengan memandangiku.

Sepanjang perjalanan kami-pun terus mengobrol, dan sepanjang perjalan itu Fery selalu mencuri-curi pandang padaku. Tidak terasa setelah beberapa saat perjalanan, pada akhirnya kami sampailah kami di rumah. Sesampainya dirumah tidak lama kemudian hujanpun turun sangat deras. Melihat cuaca yang seperti itu, akupun menyuruh Fery untuk tidur di rumah.

Tanpa basa-basi dia menyetujui permintaanku karena besok pagi-pagi sekali dia juga harus jemput mas Sigit dibandara. Rencana Mas Fery yang pergi selama 10 hari ternyata hanya 5 hari, entah mengapa dia mendadak pulang, mungkin saja dia khawatir denganku, soalnya diakan hiperprotectiv, huhhh. Saat itu aku sempat melihat anakku dan pembantuku, ternyata mereka sudah tertidur lelap.

Karena aku merasa tubuhku lengket maka aku masuk kekamar dan segera mandi . Sesampainya dikamar mandi aku melepas bajuku dan hanya menggunakan handuk saja. Aku nyalakan menyalakan kran tetapi air tidak mengalir. Karena hal itu aku terpaksa keluar kamar dengan memakai handuk, dan aku mencari Fery untuk membetulkan kran air yang ada dikamar mandi yang ada dikamarku,

“ Ferr….bantuin aku dong, kran kamar mandiku mati nih…, ”

“ iya mbak, coba saya lihat dulu.., ” jawabnya.

Saat itu aku hanya memakai handuk saja untuk menutupi tubuhku, bisa dibayangkan kan dengan jika tubuhku hanya terbalut handuk saja, pastinya akanterlihat hot sekali, hhe. Fery-pun segera bergegas masuk ke kamar dan mencoba membetulkan kran kamar mandi. Saat itu aku mengikutinya dan menunggunya dikamar mandi. Entah mengapa dia tampak gagal focus gara-gara melirik kearahku,

“ coba mbak krannya dibuka dulu sudah bisa belum..?, ”

Akupun segera mencoba membuka kran, ketika membuka kran, eh… handuk yang aku pakai kendor, Dan apahang terjadi ??? alhasil terbukalah handuk dari tubuhku, aku malu banget karena aku telanjang di hadapan Fery. Payudaraku yang besar tamak menggantung dan terlihat jelas di hadapan Fery. Memekku yang rimbun akan rambut kemaluan itu juga terlihat sangat jelas dimata Fery.

Secara spontan Fery-pun terus memandangiku dengan tajam, dengan wajah penuh nafsu dia-pun mendekati aku. Sepertinya gairah sex Fery si pemuda itu tergerak untuk mencoba menikmati indah tubuhku. Dia berjalan mendekati aku , kedua tangannya memegang pundakku dan langsung dia dekap tubuhku yang tak berbusana itu.

Entah mengapa aku seperti terhipnotis oleh Fery, saat itu aku hanya yang terdiam merasakan hangatnya pelukan Fery. Dia memandang wajahku dan mulai mencium bibirku dengan penuh kelembutan. Terus mengulum bibirku yang manis ini, aku dan dia berciuman sambil berjalan keluar dari kamar mandi kita pun menuju ranjang.

Aku ditidurkan di ranjang mulut Fery terus mengulum bibirku, nikmat sekali. Tangannya meremas-remas payudaraku yang besar itu. Terus dia remas sambil bibirnya menciumi bibirku. Mulutnya mulai turun ke bawah hingga ke payudaraku yang montok. Bibirnya mengulum putting susuku tangannya meremas payudaraku. Terasa sangat horny, aku pun hanya mendesah menikmati permainan mesum Fery,

“ Sssssss… aaahhhh…Fery…. Ouhhh……, ”

Putingku diputar-putar dengan jemarinya, gairahku semakin keluar. Sinyal-sinyal nafsu itu dengan cepat keluar dari tubuhku. Fery mengkulum payudaraku dengan penuh gairah lama sekali. desahanaku terus keluar dari mulutku secara liar. Tubuhku menggeliat hebat dan rasanya aku lemas tak berdaya dibuatnya. Aku akui dia lihay sekali membuatku aku terangsang dan melayang.

Rasanya aku tak ingin aku lepas dan ingin terus di belai Fery,

“ ooouuhh….ooouugghhh….nikmat aaahhh……, ”

Mulutnya ke bawah hingga ke pusar, memekku yang sudah siap dihadapan wajahnya. Dia mengelus memekku dengan jemarinya dari atas hingga bawah. Tubuhku menggeliat merasakan kenikmatan yang tiada tara itu,

“ aaaakkhhhh…aaakkkkkhh….aaakkhhhh…Fer…aaaahhhh…., ”

Fery mencoba menjilati selakanganku dengan lidahnya, kanan kiri secara bergantian. Aku semakin tak kuasa di buatnya. Setelah itu Fery memasukkan jari tengahnya ke dalam memekku. Diputar-putar jarinya hingga masuk ke dalam. Aku tak tahan hingga keluar cairan dari memekku,

“ aaaaahhhhh…..aaahhhhhhhhh…aaaakkkkkhhh……, ”

Setelah itu dia membuka celananya diapun telanjang bulat. Ku lihat penisnya yang besar itu berdiri tegak. Dia kembali menciumiku dan menggesek-gesekkan penisnya ke memekku. Terasa sangat nikmat, aku terus meracau merasakan kenikmatan itu. Dia menggesekkan penisnya pada memekku sementara mulutnya terus menciumiku. Aku sangat horny dibuatnya.

Setelah beberapa saat dia menggesekan kepala penisnya pada bibir vaginaku, kemudian dia memasukan penisnya pada lubang memekku,

“ Ahhhhhhhhhhhhhh… Sssssshhh… Ouhhhhhhh…. Fer … aahhhh….., ”

Ujung penisnya berhasil masuk ke dalam memekku aku semakin tak kuasa menahan birahiku. Dia terus menggerakan tubuhnya agar seluruh penisnya masuk ke dalam. Seluruh penis itu masuk mentok ke dalam memekku, aku semakin merasakan kenikmatan yang sudah sampai di ubun-ubun. Fery menggoyangkan pantat dan penisnya serasa menancap di memekku.

Dia terus mengoyak vaginaku dengan penisnya, dia memberikan tekanan maju mundur hingga aku tak mampu menahan gejolak sexs-ku,
“ aaahhhhhhhhh….ahhhhhhh….aaaahhhhh……fery lagi…aaaakkkhhh……, ”

Keringat bercucuran dari tubuh Fery menetes di tubuhku. Dia terus menggenjot vaginaku dengan mulutnya terus saja mengulum putting susuku yang menonjol itu. Seakan-akan dia tidak mau menyia-nyiakan sesuatu yang di depan matanya saat itu,

“ ooohhh…..ooohhh……aaahhhhh……oooohh ….oooh….fery….ohhh….., ”

Fery sangat kuat dalam berhubungan sex, gairah nafsunya sangat tinggi, wajahnya memerah terlihat sangat beringas menikmati kemolekan tubuhku. Penisnya keluar masuk ke dalam memekku dengan cepatnya. Secara terus menerus dia mempompa penisnya keluar masuk didalam mememku agar aku dan dia terus merasakan kenikmatan sex.

Beberapa menit dia menikmati dengan poisis sex man on top, secara tiba-tiba dia merubah posisi sexs kami. Dia memintakju aku menungging dan dia langsung menancapkan penisnya dari belakang,
“ Ahhhhhhhhhh… Ssssssshhh…, ” desahku.

Dengan posisi menungging pantatku terlihat sangat lebar dan menggairahkan. Dengan gaya sex doggie style kenikmatanya tidak kalah dengan posisi sex sebelumnya. Dengan gaya sex itu Fery lebih keras memberikan tekanan pada penisnya kedalam memekku. Untuk mengimbanginya, aku memberikan perlawan dengan menggerakkan pantatku maju mundur.
Pantatku di remas dengan kerasnya hal itu membuat aku mulai beringas,

“ Euhhh… Sssshahhh…aahhhh…ahhh….aaahhh… ouhhh… Yeahhh…, ” racauku semakin liar.
Nafasku semakin cepat dan gayaku semakin keras. Sesekali tangan Fery meremas payudaraku dengan gemasnya,hal itu membuat aku semakin bergairah,

“ Ouhhhh….aaakkkhhh…..akkkhhhh……ooohh…., ” desahku lagi.
Setelah beberapa menit penis Fery menjajah memekku dengan gaya doggie style, tiba-tiba saja terasa ada cairan yang keluar didalam vaginaku,

“ crooooooooooooooottt… crottttttttttttt…. crootttt…., ”
“ Ahhhhhhhhhhhhhh… aku keluar mbak, Ahhhhhhhhh…, ” ucapnya puas mendapat orgasmenya.
“ Iya Fer, Euhhhhhh…. Hangat Fer seprma kamu… Ouhhhh…, ” ucapku puas juga merasakna semburan sperma Fery.

Lega dan sangat puas rasanya, Itulah yang terpancar dari raut wajah Fery setelah dia mendapatkan klimaksnya. Beberapa saat Fery menancancapkan penisnya pada vaginaku untuk mengahabiskan semua spermanya. Aku lemas tak berdaya setelah bercinta dengan Fery, entah berapa kali aku orgasme aku tidak tahu. Yang aku ketahui hanyalah kepuasan sex yang tiada tara malam itu.

Setelah beberapa saat Fery langsung saja mengenakan pakaianny kembali sedangkan aku aku masih terkapar di ranjang, Fery pun begegas keluar dari kamar agar tidak ketahuan oleh anak maupun pembantuku. Aku masih tiduran sambil mengelap sperma yang mengotori vaginaku. Setelah kejadian itu aku dan Fery sering banget melakukan hubungan seks ketika suamiku bepergian jauh.
Previous
Next Post »