Berita Terkini - Sejauh ini, penduduk dunia mengenal negara Vietnam sebagai tempat yang punya segudang wanita-wanita cantik, serta memiliki beragam destinasi wisata yang sangat indah nan eksotis. Namun, ternyata di Vietnam ini juga menyimpan kisah sejarah si masa lalu yang sangat menyeramkan, kisah itu ada pada sebuah salah satu sejarah yang berlokasi di selatan negara ini, di mana dikisahkan di sana pernah berlangsung sebuah kehidupan masa lalu yang bak neraka.
Situs bersejarah yang menyimpan kisah-kisah menyeramkan itu adalah Situs Sejarah Penjara Phu Quoc, yang memang dulunya adalah sebuah penjara. Penjara ini dulunya dibangun oleh orang-orang Perancis pada masa penjajahan negara Perancis di Vietnam. Penjara ini dulunya difungsikan untuk menahan dan menyiksa habis-habisan para tentara Vietnam yang dituduh sebagai penganut paham komunis.
Berita Terkini - Penjara Ohu Quoc Merupakan Penjara Yang |
Situs bersejarah ini terletak tepat di kebupaten Pulau Phu Quoc, yaitu di provinsi Kien Giang, Vietnam Selatan. Kini, bangunan bekas penjara ini menjadi salah satu tujuan wisatawan yang berasal dari luar negeri juga. Rumah tahanan Phu Quoc ini adalah saksi bisu dari tindak kekejaman dan tindak kekejian yang dulu pernah dijalankan rezim kolonialisme serta imperialisme. Penjara ini juga tercatat sebagai situs peninggalan dari memanifestasi semangat juang yang gigih serta perjuangan yang pantang menyerah dari para revolusioner Vietnam yang dulu pernah dipenjara dan disiksa selama bertahun-tahun karena menentang kolonialisme dan imperalisme yang kejam.
Jika para sahabat anehdidunia.com mengunjungi penjara yang satu ini, anda akan disuguhi beragam pemandangan yang membuat anda bergidik kengerian. Bagaimana tidak, karena para pengunjungnya akan bisa melihat banyaknya patung peraga di setiap sudut bangunan yang sengaja dibuat untuk menggambarkan tindakan-tindakan penyiksaan yang kejam dari para sipir penjara kepada para tahanannya.
Penjara Dengan Julukan “Neraka Dunia”
Penjara Phu Quoc ini sejak masa berdirinya hingga kini memang terkenal sebagai “Neraka Dunia” bagi para tahanannya. Rumah tahahan perang ini dulunya merupakan tempat penahanan para serdadu Vietnam yang dituduh komunis. Phu Quoc berdiri di tanah seluas 400 hektar, sengaja dibangun oleh pemerintahan kolonialis negara Perancis guna menahan para patriot asal Vietnam yang berani membangkang pada era tahun 1967. Di mana penjara mengerikan ini juga sengaja dikelilingi oleh ratusan meter pagar-pagar yang terbuat dari kawat berduri. Penjara yang satu ini dulunya juga sangat terkenal sebagai penjara yang pengawasannya sangat amat ketat, sehingga tidak ada satupun dari tahanan di sana yang berani coba-coba untuk melarikan diri. Penjara Phu Quoc adalah rumah tahanan yang statusnya paling besar di negara Vietnam Selatan, karena dulunya penjara ini bisa menampung lebih dari 32.000 tahahan perang. Sejarah mencatat bahwa penjara ini sudah memenjarakan lebih dari 40.000 kepala sejak awal berdirinya, termasuk di antaranya adalah para tahanan politik dari banyak periode.
Penjara Phu Quoc ini memiliki 12 area yang sudah dinomori, yang semua area itu dulunya dijaga 3 batalyon serdadu polisi militer Perancis. Setiap area di dalam penjara ini sanggup menampung hingga 3000 orang tahanan. Selain penjagaan ketat dari para sipir di dalam penjara, di bagian luar penjara dulunya juga diterapkan penjagaan yang tidak kalah ketat, yaitu ada mencapai 4 batalyon polisi militer yang ditugaskan menjaga penjara ini. Para polisi penjaga itu dilengkapi dengan beragam jenis senjata tangan dan juga mobil-mobil militer, di mana penjagaan dilakukan secara intensif selama 24 jam nonstop. Dilaporkan, ada sekitar 4000 orang yang dinyatakan tewas di dalam penjara ini, dan ribuan lainnya tercatat cacat seumur hidup karena metode-metode penyiksaan yang pernah diterapkan di dalam penjara ini.
Kenapa bisa sampai disebut Neraka Dunia? dikisahkan bahwa para tahanan perang yang ada di Penjara Phu Quoc ini dulunya sangat sering mengalami proses penyiksaan yang sangat keji, dimulai dari pemukulan dengan benda-benda tumpul, hingga dan metode sayat pada sekujur tubuh yang dilakukan setiap beberapa jam. Pada hari pertama para tahanan masuk ke dalam penjara ini, mereka akan langsung dihujani ratusan pukulan dari para petugas, dan itu dilakukan nyaris setiap hari. Sahabat anehdidunia.com tidak hanya itu, para tahanan juga dilumpuhkan secara mental terus menerus sampai mereka menjadi gila. Penyiksaan dan poemukulan tidak hanya dilakukan sekali dua kali, namun setiap hari. Para tahanan itu juga kerap dikurung di di dalam kurungan kawat berduri, setelah itu mereka dijemur di bawah terik matahari siang untuk beberapa minggu lamanya, walhasil kulit para tahanan itu kian melepuh dan menjadi terkena infeksi.
Dalam metode penyiksaan itu, banyak di antaranya mati karena infeksi dan dehidrasi. Tidak cukup sampai di situ, para tahanan juga kerap dihukum dengan cara memanjat sebuah tiang yang sudah dipasangi kawat berduri, dan mereka diwajibkan untuk memanjatnya sampai puncak, yang setelah itu mereka dipaksa untuk melorot turun ke bawah. Metode memukul para sipir penjaranya juga tidak kalah seram, para sipir penjara sengaja menggunakan tongkat dengan ujung tumpul guna memukuli jari-jari kaki serta jari-jari tangan para tahanannya. Dengan tongkat itu jugalah para sipir penjara sengaja merontokkan gigi para tahanannya. perang sebagai koleksi gigi untuk dijadikan permainan. Gigi-gigi yang sudah rontok itu kabarnya dipakai untuk koleksi para sipir penjara sebagai ajang taruhan.
Dihiasi dengan hukuman-hukuman yang super sadis
Nama Neraka Dunia tentunya memang sangat cocok dengan penjara yang satu ini. Salah satu jenis hukuman sadis yang tercatat pernah dilakukan di dalam penjara ini adalah “Hukuman Kandang Macan”. Hukuman yang satu ini adalah metode hukuman yang memperlakukan para tahanan layaknya seekor hewan dalam kurungan. Sahabat anehdidunia.com kurungan yang dipakai bukan sembarang kurungan, merupakan semacam sangkar besi yang memiliki tinggi hanya sekitar 1 meter saja, di sekitar sangkarnya sengaja dililiti dengan kawat-kawat duri berkarat. Di dalam sangkar besi inilah para tahanan perang dikurung, dan terpaksa tidak bisa mengambil posisi berbaring sama sekali, mereka harus bisa berdiri selama berhari-hari lamanya, jika mereka mengubah gerak tubuh, mereka akan tersayat oleh kawat-kawat berduri yang sangat tajam.
Kejamnya lagi, apabila kondisi cuaca sedang sangat panas dan terik, maka para sipir penjara akan menempatkan beberapa buah tungku batu bara yang menyala panas di sangkar besinya, sehingga para tahanan akan semakin kepanasan dengan tanpa ampun. Apabila cuaca sedang sangat dingin, para tahanan juga dengan sengaja akan disiram dengan air es oleh para sipir. Tidak sampai di situ saja, pada saat menjelang tengah malam, beberapa orang sipir akan menarik sejumlah tahanan untuk ke luar kandang besi, yang tidak lain dan tidak bukan adalah untuk dipukuli habis-habisan. Katanya juga pernah ada beberapa tahanan yang tiba-tiba diseret saat tengah malam, kemudian mata kakinya, lutut, serta dahinya sengaja dipaku oleh para sipir.
Cara penguburan mayat yang ala kadarnya
Pada sebuah penelitian yang melakukan penggalian, berhasil ditemukan juga banyak tulang belulang di sekitar area penjara ini. Bahkan para petugas di situs sejarah ini kerap juga menemukan tulang belulang manusia yang masih dalam kondisi ada beberapa paku besi yang masih tertanam pada bagian tulang kaki, tulang lutut, serta tulang tengkorak, panjang paku-paku itu rata-rata adalah 10cm. Penemuan-penemuan kerangka manusia itu masih disimpan secara rapi di salah satu ruangan di penjara itu. Konon memang para tahanan yang sudah mati tersiksa akan dikubur dengan cara ala kadarnya, layaknya mengubur bangkai hewan.
Kompleks dari situs bersejarah Penjara Phu Quoc ini berhasil menarik puluhan ribu wisatawan luar dan dalam negeri di setiap tahunnya. Sering di antara para wisatawan itu merupakan mantan tahanan perang yang pernah menjalani hukuman di dalam penjara keji itu. Pada masa perjuangan bangsa Vietnam kala itu, Penjara Phu Quoc ini adalah saksi bisu bagi banyak pejuang lokal yang bersikukuh mempertahankan tanah mereka dari para penjajah, di penjara ini jugalah banyak mengungkap tentang kisah-kisah kegigihan serta pengorbanan para generasi revolusioner yang mati-matian merebut kemerdekaan nasional.
EmoticonEmoticon